Penulisan Artikel Pendidikan
Tema : Praktik Baik Pembelajaran di Kelas
Judul: Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa-siswi kelas 1 Abu Bakar Ash Shiddiq di SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung
Oleh: Nurfalah Handayani, S.Pd
NBM. 1329938
Masa pandemi telah berakhir, para siswa/i mengikuti proses kegiatan belajar mengajar kembali ke sekolah seperti biasanya. Berbagai pengaruh pembelajaran daring yang dipandang kurang memperhatikan keseriusan belajar siswa/i harus segera diperbaiki agar motivasi belajar siswa/i dapat muncul dengan baik. Banyak keluhan baik dari siswa/i maupun para wali siswa terhadap adanya pembelajaran daring yang terpaksa diberlakukan ini. Setidaknya pengaruh pembelajaran daring yang dipandang kurang memberikan motivasi kepada siswa/i ada beberapa dampaknya, seperti : banyaknya siswa/i yang kurang menyerap pelajaran dengan baik dan benar karena hanya mengandalkan video atau media sosial saja dalam penyampaian materi pelajaran. Di samping itu juga masih banyak terdapat siswa/i yang memiliki keterbatasan akses pembelajaran ketika ada gangguan sinyal dan teknis lainnya, dan yang paling terpenting menjadi dampak negatif dari pembelajaran daring ini hubungan antara guru dan siswa/i menjadi tidak baik karena kurangnya proses belajar mengajar secara langsung atau tatap muka sehingga guru selaku pendidik tidak bisa mengendalikan aktivitas pembelajaran terutama akhlak dari para siswa/i itu sendiri yang seharusnya tidak hanya terdidik secara kognitif saja, namun juga sikap sebagai penilaian afektif bahkan penilaian secara psikomotoriknya menjadi kurang terlaksana dengan baik sebagaimana pembelajaran secara tatap muka.
Menurut Hargreaves and Fullan dalam bukunya Professional Capital Transforming Teaching in Every School, praktik baik pembelajaran adalah praktik yang sudah ada, sudah dilakukan dan sudah memiliki efektivitas tinggi yang disepakati bersama sehingga dengan adanya praktik baik pembelajaran di kelas merupakan solusi tepat yang harus digunakan oleh pendidik untuk menjawab kekurangan selama pembelajaran daring yang beberapa waktu lalu dilaksanakan bahkan banyak dampak negatif yang dihadapi oleh siswa/i yang baru mengenyam pendidikan di sekolah dasar.
Di SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung, khususnya di kelas 1 Abu Bakar Ash Shiddiq, saya selaku pendidik di kelas tersebut terdorong untuk melaksanakan proses belajar mengajar dengan praktek baik pembelajaran di kelas ini. Saya mengambil salah satu pelajaran yang saya ampu untuk diterapkan praktek baik pembelajaran ini yaitu mata pelajaran Al Islam yang materinya membutuhkan praktek-praktek agar para siswa/i lebih mudah memahami pelajaran dengan baik.
Ada beberapa masalah yang saya identifikasi untuk menggunakan praktik baik pembelajaran di kelas ini, diantaranya :
(1) Kesulitan siswa/i memahami materi; (2) Kurangnya motivasi siswa/i mengikuti proses pembelajaran; (3) Materi yang kompleks pembahasannya. Untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut saya mengemas solusinya pada artikel ini dengan judul : " Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa-siswi kelas 1 Abu Bakar Ash Shiddiq di SD Muhammadiyah 1 Bandar Lampung dengan Praktik Baik dalam Pembelajaran di Kelas "
Pembentukan kemampuan dan pemahaman siswa/i di sekolah dipengaruhi oleh proses belajar yang ditempuhnya dalam setiap jenjang pendidikan. Proses belajar akan terbentuk berdasarkan pandangan dan pemahaman guru tentang karakteristik siswa dan juga hakikat pembelajaran. Untuk menciptakan proses belajar yang efektif, para guru harus memahami tentang fungsi dan peranannya dalam kegiatan belajar mengajar, yakni sebagai pembimbing, fasilitator, narasumber, bahkan sebagai pemberi informasi yang baik kepada siswa/i. Proses belajar yang terjadi akan tergantung pada pandangan guru terhadap makna belajar yang akan mempengaruhi aktivitas belajar siswa-siswanya. Dengan demikian, proses belajar perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan pemahaman masing-masing siswa. Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan pemahaman para guru mengenai karakteristik siswa dan proses pembelajarannya, khususnya di SD kelas rendah maupun kelas tinggi.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Supandi dalam bukunya " Menyiapkan Kesuksesan Anak Anda" bahwa tingkatan kelas di sekolah dasar dapat dibagi menjadi dua, yaitu kelas rendah dan kelas tinggi. Kelas rendah terdiri dari kelas satu, dua, dan tiga, sedangkan kelas tinggi terdiri dari kelas empat, lima, dan enam.
Sebagaimana yang sudah dipahami bahwa pendidikan dasar merupakan pendidikan awal yang harus diperhatikan oleh para pendidik dikarenakan materi pembelajaran yang didapat akan menjadi tolak ukur pemahaman siswa/i terhadap materi pelajaran. Kebutuhan awal bagi siswa/i di kelas rendah yakni ketertarikannya terhadap pelajaran bahkan bisa mempengaruhi hasil dan motivasinya dalam belajar. Untuk mempengaruhi peningkatan motivasi dan hasil belajar para siswa/i maka perlu metode yang tepat sebagaimana yang saya terapkan di kelas 1 Abu Bakar Ash Shiddiq. Metode pembelajaran yang saya lakukan ini berdasarkan salah satu metode praktik baik dalam pembelajaran di kelas. Berikut video proses pembelajaran dengan materi "Bersuci" yang dalam hal ini tentang "Wudhu".
1. Video literasi "Tepuk Wudhu" sebelum pembelajaran
Di dalam buku Pokoknya Rekayasa Literasi yang ditulis oleh A. Chaedar Alwasilah dijelaskan bahwa kegiatan literasi memfokuskan pembelajaran pada konsep pembelajaran literasi dengan mengedepankan atau menjadikan proses pembelajaran di kelas sebagai sarana interpretasi, kolaborasi, dan refleksi dalam meningkatkan kompetensi siswa maupun guru, maka dengan kegiatan literasi pada materi wudhu ini diharapkan siswa/i maupun guru disamping menambah motivasi belajar, tetapi juga dapat memahamkan siswa/i juga guru tentang materi yang dipelajari dengan cara yang menarik.
2. Video Praktik "Tata Cara Wudhu"
Menurut David A. Jacobsen, Paul Eggen dan Donald Kauchak dalam bukunya Methods for Teaching, Metode-metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA bahwa metode praktik dibagi menjadi dua yakni metode praktik terbimbing dan praktik mandiri. Praktik terbimbing merupakan metode praktik dalam pembelajaran, guru memberikan umpan balik (feed back) agar siswa mengetahui cara praktik sesuai dengan materi yang dijelaskan, sedangkan praktik mandiri yakni metode pembelajaran dengan memberikan kesempatan siswa untuk melakukan praktik secara mandiri, maka dalam hal ini saya mengambil kedua jenis metode praktik ini untuk memahamkan kepada siswa/i tata cara berwudhu dengan baik dan benar dengan menggunakan sarana pembelajaran yang telah tersedia di sekolah.
Praktik baik dalam pembelajaran di kelas ini menjadi solusi terbaik sehingga materi pelajaran yang membutuhkan praktik langsung dapat dipahami dengan baik oleh siswa/i bahkan tidak hanya secara kognitif, namun juga aspek afektif dan psikomotorik siswa/i dapat dinilai dengan baik sehingga siswa/i maupun guru dapat melaksanakan pembelajaran secara tatap muka dengan lancar. Dengan menggunakan praktik baik dalam pembelajaran di kelas sebagai pendekatan dan metode yang menarik bagi siswa/i, maka motivasi siswa/i meningkat untuk mempelajari materi dan hasil pembelajarannya semakin meningkat dikarenakan para siswa/i antusias dan memahami materi dengan baik dan benar. Untuk mengakhiri artikel ini ada sebuah kalimat yang perlu dijadikan motivasi bagi para pendidik yaitu "teruslah berinovasi agar para siswa/i menjadi termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran ".
Semoga bermanfaat.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Gambar 1. Praktik Wudhu
Gambar 2. Tertib & fokus mengikuti pembelajaran Al-Islam materi Wudhu
Gambar 3. Semangat Tepuk Wudhu
Gambar 4. Tertib berbaris untuk berwudhu
Praktik Baik Pembelajaran di Kelas dan berdampak dalam tumbuh kembang peserta didik yang siap menjadi jader bangsa.
ردحذفإرسال تعليق